Blog Archive

Rabu, 9 Disember 2009

Hutang; Penyakit Orang Berjuang!

Tanpa sedar kita semakin menghampiri penghujung tahun 2009 dan menuju kepada tahun 2010 masehi. Sepenjang tahun -luar biasa- ini, banyak perkara yang terjadi. Namun di sebalik peristiwa-peristiwa -luar biasa- itu, hikmah yang di berikan oleh Allah sangat besar dan hanya orang yang berfikir saja yang dapat mengambil pelajaran.

Tahun ini juga merupakan tahun yang sangat menguji tahap kesabaran ana sebagai seorang perantau. Entahlah, ana tidak tahu apakah setiap perantau merasakan hal yang sama seperti yang ana rasakan, namun, kata pepatah yang berbunyi "hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baik hujan batu di negeri sendiri" terkadang ada benarnya.

Namun disini -tanah hijrah, tanah rantau yang penuh cinta-
ana kembali mengeyam hakikat bahawa, di manapun kita berpijak, di situ tetaplah bumi Allah yang sangat luas dan setiap apa pun yang terjadi adalah ujian bagi pelajaran "hidup" yang kita harus di hadapi oleh setiap "mahasiswa" di Universiti kehidupan.


Subhanallah... Semakin jauh usiaku berjalan, semakin ku kenal hakikat kehidupan yang sangat luas ini. Yang tak mungkin terjangkau oleh seluruh nalar otakku atau langkah kakiku.

Walaupun kini semakin banyak ragam manusia yang kutemui, ia tidak pernah membuatku penat untuk belajar membaca, menulis dan bercerita mengenainya. Membaca watak manusia yang di ciptakan Allah adalah sebuah keahlian yang tidak semua manusia dapat menikmatinya. Namun ia dapat dirasakan oleh setiap manusia yang ingin mempelajari dan mendalaminya -mengambil hikmah atas setiap kejadian.

Pada hakikatnya, tidak enak menjadi manusia yang di beri kesempatan untuk mempelajari watak manusia kerana kesakitan jiwa raga akan kita rasakan, namun, lagi-lagi hikmah yang sangat besar harus di petik dan di peras menjadi jus yang berkhasiat buat diri. Ia lebih berkhasiat dari jus tomato, alpukat atau kurma sekalipun. Jus hikmah rasanya sangat pahit dan perih, - sungguh, itulah rasanya ubat.

Kembali kepada topik, "Hutang; Penyakit Orang Berjuang". Seorang anak manusia yang menisbatkan diri sebagai seorang pejuang - manusia yang berjuang- tidak akan pernah lepas dengan penyakit yang dinamakan "hutang".

Jangan salah, hutang bukan sekadar meminjam uang atau harta, dengan akad dan perjanjian tertentu kemudian membayarnya. Tetapi hutang juga dapat berbentuk kata-kata, ucapan dan janji. Itulah tabiat orang berjuang, tanpa sadar orang berjuang sangat suka berhutang. cuma yang membezakan adalah, adakah pejuang itu dapat bertanggungjawab dengan hutang-hutangnya atau tidak mengindahkan atau mengabaikannya.

Susah dan penuh pengorbanan, itulah yang harus di hadapi oleh seorang pejuang untuk melunaskan hutang-hutangnya.

Tidak kurang juga banyak pejuang merasakan dirinya hero atau penyelamat -kerana memang naluri seorang pejuang seperti itu- untuk membahagiakan orang di sekitarnya. Maka, kadang tanpa memikirkan akibat dan dampak dari janji dan kata-kata akhirnya mereka -sang pejuang - menebar janji-janji manis nan indah bak taman-taman syurga. Indah tak terkata.

Saat di tuntut pembuktian akan janji-janji tersebut, banyak insan yang bernama sang pejuang terkandas di tengah jalan -kerana inilah yang dinamakan KONSEKUANSI atau RESIKO dari menjadi seorang pejuang-. Sangat menyedihkan namun menantang dan mencabar.

Kerana ingin menebarkan perasaan bahagia dan tidak mau melihat insan lain terluka akhirnya sang pejuang tidak jarang yang melukai diri sendiri. Oh, jangan coba-coba menyalahkan takdir Allah. Harus diingatkan, saat anda memilh untuk menjadi PEJUANG maka inilah santapan harian yang harus anda hadapi! Jus hikmah dan ujian siap membasahkan tekak anda yang sedang haus akan keindahan yang di hidangkan atau imbalan dari menjadi seorang pejuang.

~Debu Di Kaki Musafir~

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Pandangan anda? Your Opinion Please... :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Entri Populer