Jangan Tanya Kenapa!

Kasihan jika melihat anak remaja sekarang. Banyak jiwanya yang kosong, tak kurang juga yang tidak terarah. tidak tahu kemana semangat dan perasaan mereka harus di salurkan.

Masih banyak yang kebingungan dengan tugas mereka sebagai seorang remaja, agent of change, agent of Islam.

Ada juga yang merasakan kehidupan ini sekadar memenuhi keperluan "perut dan kebawah". yang penting hidup selesa, uang banyak dan tidak susah dan kebuluran. Kasihan, tapi siapa yang harus di persalahkan?

Diantara masalah yang paling ketara adalah anak remaja yang mengetahui hukum agama di larang-larang untuk melaksanakannya dengan 1000 alasan.

Ada yang ingin berjilbab rapi dan menutup aurat, di larang-larang orangtua atau pemerintah.

Ada yang ingin berlajar ilmu agama di halang-halang, dengan alasan ilmu agama tidak dapat memberikan keuntungan dan mendatangkan uang.

Ada yang ingin menyempurnakan separuh drai agama, di larang-larang dengan alasan yang di buat seolah-olah syarat "wajib" bagi seorang anak adam untuk menikah. Mesti lulus kuliah, mesti kerja dulu. Lalu, dapatkan anak remaja itu konsisten dan fokus dengan apa yang dia cari [mencari ilmu: contohnya] jika di hati dan fikiran di penuhi dengan kemaksiatan dan dosa? hanya yang di berikan kesabaran dan keimanan oleh Allah saja yang dapat mengedalikannya.

Islam telah mengatur kehidupan kita dengan sangat indah... Lalu kenapa kita mesti buat aturan baru??

Berawal dari perkara kecil seperti inilah akhirnya banyak perkara besar yang di perintahkan oleh Allah di abaikan.

Memang tidak selayaknya hanya ibu bapa dan para pendidik yang di salahkan, kewajiban untuk kembali kepada hukum Allah harus di ikuti oleh semua golongan jika kita masih mau memperbaiki kerosakan-kerosakan akhlak, jiwa, dunia pada globalnya!

Ingatlah, kesalahan kita adalah kerana kita melupakan hukum Allah dan membuat hukum sendiri!

~Debu Di Kaki Musafir~